Berikut merupakan isi dari artikel pembuka majalah Online milik Al Qoidah berjudul INSPIRE yang kini sudah memasuki edisi ke 5. Majalah tersebut dapat didownload secara luas di internet, siapa saja bisa mengunduh dan membaca, jadi bukan merupakan hal kriminal jika anda mengunduh atau membaca artikel-artikel dalam majalah Online tersebut.
FOKUS UNJUK RASAMusim Semi 2011Sampul edisi kali ini adalah tentang gelombang Tsunami perubahan yang melanda dunia Arab. Dengan tiadanya para raja lalim, ummat akan bersuara, dan ketika hal itu terjadi, maka ia pun akan menggemakan: Di sini kita mulai dan di al-Aqsa kita akan bertemu.
Penghalang terbesar antara mujahidin dengan pembebasan al-Aqsa adalah para penguasa tiran. Kini, setelah antek-antek Amerika dan Israel tersingkirkan satu demi satu, besar harapan kami akan semakin lempangnya jalan antara kami dengan al-Aqsa.
Pembebasan Palestina tidak akan terwujud dengan keberadaan orang-orang macam Raja Abdullah di Timur, Hosni Mubarak di Barat dan al-Saud di Selatan. Setelah Hosni hengkang, kini kita dengar Imam sholat Jum’at berdoa: “Ya Allah ijinkanlah kami bertemu di al-Aqsa,” dan jutaan orang di Tahrir Square menggemakan satu suara: Âmîn.
Isu Palestina sangat penting bagi ummat Islam dan sekarang saat massa telah bersuara, tidak diragukan bahwa ia akan kembali ke garis terdepan.
Antek-antek Barat tengah berkemas pergi, isu Palestina akan kembali semarak, khotbah-khotbah tentang jihad untuk membela ummat Islam akan terdengar secara umum dalam masyarakat yang telah membebaskan dirinya dari para tiran, dan kami berdoa agar tindakan-tindakan keamanan bersenjata berat yang ditimpakan oleh raja-raja lalim tersebut demi mengamankan Amerika dan sekutunya serta untuk selalu meneror rakyatnya akan berakhir.
Barat telah menyatakan secara publik dukungannya terhadap revolusi massa tersebut. Namun, apakah mereka sungguh-sungguh? Atau karena mereka tidak menyadari realitas yang sesungguhnya terjadi? Ataukah hanya lantaran mereka harus bergabung dengan khalayak?
Barat juga berkeyakinan bahwa revolusi akan menjadi sesuatu yang buruk bagi al Qaeda. Bukan ini masalahnya. Apa sebabnya kebebasan yang diberikan kepada rakyat menjadi sesuatu yang buruk bagi al Qaeda? Bila kebebasan begitu buruk bagi al Qaeda, bagaimana mungkin Barat menerapkan larangan terhadap kebebasan berekspresi ketika ia dihubungkan dengan pesan mujahidin? Mengapa Barat melarang tersebarnya buku-buku dan pembicaraan tentang kepemimpinan al Qaeda dan di beberapa Negara ia menganggap kepemilikan atas materi semacam ini menjadi tindak kejahatan? Mengapa Amerika meminta situs seperti YouTube supaya menghapus ceramah-ceramah Syaikh Anwar al-Awlaki?
Pernyataan lain yang tengah dipaksakan para pemimpin Barat adalah bahwa karena unjuk rasa di Mesir dan Tunisia adalah protes yang damai, mereka menyangka al Qaeda – yang menyerukan perjuangan bersenjata – telah salah. Ini adalah satu kekeliruan. Al Qaeda tidak menentang perubahan regim melalui unjuk rasa melainkan menentang gagasan bahwa perubahan hanya dapat dilakukan melalui cara-cara damai dengan tidak menyertakan penggunaan kekuatan. Kenyataannya, Syaikh Ayman al-Zawahiri berbicara mendukung unjuk rasa yang melanda Mesir pada tahun 2007 lalu dan beliau menyinggung fakta bahwa meski unjuk rasa tersebut mungkin berlangsung damai, rakyat perlu mempersiapkan diri secara militer. Akurasi pandangan ini terbukti dengan bergulirnya peristiwa di Libya. Bila para pengunjuk rasa di Libya tidak punya fleksibilitas untuk menggunakan kekuatan ketika diperlukan, maka pemberontakan pun akan dilibas.
Menurut kami, revolusi yang tengah mengguncang singgasana para diktator itu baik bagi orang-orang Islam, baik bagi mujahidin dan buruk bagi imperialis Barat dan cecunguk-cecunguk mereka di dunia Islam.
Kami sangat optimis dan punya harapan besar terhadap apa yang akan terjadi.
Yahya Ibrahim
Inspire Spring 1431 2011 Issue 5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar