TIADA MANUSIA YANG SEMPURNA IMANNYA

Pertanyaan:
 
Apakah ada manusia yang sempurna?
 
Jawab:
 
Tiada manusia yang sempurna, karena setiap  orang  mempunyai
kelemahan. Seseorang yang beriman, tentu mempunyai kesalahan
dan memiliki sifat buruk yang sukar dihilangkan. Tiada orang
Mukmin yang murni atau sempurna.
 
Pandangan orang jarang ditujukan pada hal-hal yang berada di
pertengahan antara dua hal yang berdekatan.  Bagi  seseorang
sesuatu  itu  warnanya  putih saja, sebagian yang lain hitam
saja, mereka lupa adanya warna yang lain,  tidak  putih  dan
tidak pula hitam.
 
Nabi  saw.  pernah  bersabda  kepada  Abu  Dzar r.a., beliau
bersabda,  "Engkau  seorang  yang  masih  ada  padamu  sifat
Jahiliyah."  Abu  Dzar  adalah  seorang  sahabat yang utama,
termasuk dari orang-orang pertama yang beriman dan berjihad,
akan tetapi masih ada kekurangannya.
 
Juga didalam Shahih Bukhari diterangkan oleh Nabi saw.:
 
"Barangsiapa yang meninggal bukan karena melakukan jihad dan
tidak dirasakannya (tidak ingin) dalam jiwanya  maksud  akan
berjihad, maka dia mati dalam keadaan sedikit ada nifaknya."
 
Abdullah  bin  Mubarak  meriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib
r.a. yang mengatakan sebagai berikut:
 
"Seorang Mukmin itu permulaannya tampak sedikit putih  dalam
kalbunya;   setiap   kali  iman  bertambah,  maka  bertambah
putihlah  kalbu  itu.  Begitu  seterusnya,  hingga  kalbunya
menjadi putih semua.
 
Begitu juga kemunafikan, pertama ada tanda-tanda hitam dalam
kalbunya; dan setiap melakukan kemunafikan,  maka  bertambah
pula hitamnya, sampai hatinya menjadi hitam semua.
 
Demi  Allah,  jika  dibuka  hati  seorang Mukmin, maka tentu
tampak putih sekali; dan jika dibuka hati orang kafir,  maka
tentu tampak hitam sekali."
 
Ini berarti seseorang tidak dapat sekaligus menjadi sempurna
imannya atau menjadi munafik, tetapi kedua hal itu bertahap,
yakni sedikit demi sedikit.
 

Tidak ada komentar: