Optimalisasi fungsi dan peran masjid sebagai pusat pembinaan ummat, tidak mungkin dapat dikelola oleh satu atau sekelompok kecil orang, tetapi harus melibatkan semua komponen masyarakat yang berada disekitarnya. Cara ini dapat menyentuh hati masyarakat sehingga mereka merasa memilikinya. Keterlibatan mereka dalam melaksanakan fungsi masjid memerlukan manajemen pengelolaan yang baik sehingga semua komponen masyarakat merasa terlibat dan ada rasa memiliki terhadap masjid tersebut. Dari situlah akan timbul tanggung jawab untuk sama-sama meramaikan dan merawatnya dengan baik.
Di antara kegiatan yang dapat kita lakukan sebagai bentuk pengoptimalisasian masjid adalah sebagai berikut:
1. Sebagai tempat beribadah
Sesuai dengan namanya Masjid adalah tempat sujud, maka fungsi utamanya adalah sebagai tempat ibadah shalat. Sebagaimana diketahui bahwa makna ibadah di dalam Islam adalah luas menyangkut segala aktivitas kehidupan yang ditujukan untuk memperoleh ridla Allah I , maka fungsi Masjid disamping sebagai tempat shalat juga sebagai tempat beribadah secara luas sesuai dengan ajaran Islam.
2. Sebagai tempat menuntut ilmu
Masjid berfungsi sebagai tempat untuk belajar mengajar, khususnya ilmu agama yang merupakan fardlu ‘ain bagi umat Islam. Disamping itu juga ilmu-ilmu lain, baik ilmu alam, sosial, humaniora, keterampilan dan lain sebagainya dapat diajarkan di Masjid.
. Sebagai tempat pembinaan jama’ah
Dengan adanya umat Islam di sekitarnya, Masjid berperan dalam mengkoordinir mereka guna menyatukan potensi dan kepemimpinan umat. Selanjutnya umat yang terkoordinir secara rapi dalam organisasi Ta’mir Masjid dibina keimanan, ketaqwaan, ukhuwah imaniyah dan da’wah islamiyahnya. Sehingga Masjid menjadi basis umat Islam yang kokoh.
a. Pembinaan aqidah
Indonesia adalah negara yang subur. Hampir tidak ada tanaman yang tidak bisa tumbuh di Indonesia. Bahkan pohon kurma pun yang biasa hidup di daerah panas dapat hidup dan tumbuh di Indonesia. Ternyata bukan hanya tanaman saja yang subur. Segala aliran kecercayaan pun subur di indonisia.
Jikalau masyarakat tidak dibentengi degan aqidah tentu bahaya akhirat yang menimpa. Karena aliran-aliran baru ini cenderung menyenangkan. Makanya setiap ada aliran baru pasti akan langsung diserbu para pengikut.
Juga ada aliran JIL yang notabenenya mengacaukan islam. Ia memelintir ayat dan hadits untuk mengikuti syahwat mereka. Sehingga jikalau masyarakan tidak memiliki saringan maka aqidahnya akan bercampur baur. Bahkan tidak sedikit yang menggadaikan agamanya hanya dengan satu kardus mie instan. Sungguh tragis nasib umat ini jikalau tidak memiliki benteng yang membentengi aqidahnya.
Maka alangkah indahnya peran masjid jikalau pengoptimalisasiannya dengan mengisi kajian kajian masalah “benteng” dari kemurtadan.
b. Pembinaan ibadah
Selain masalah aqidah tentu masalah ibadah pun penting. Banyak di antara masyarakat hari ini yang masih bingung terhadap ibadah hariannya. Jangankan yang sunnah, ibadah sholat wajib pun masih ada yang “asal gerak”. Modal mengikuti imam tanpa mengetahui apa yang disunahkan dan yang masuk larangan dalam ibadah tersebut.
Juga yang paling mendasar dari ibadah toharoh pun banyak yang tidak tahu. Tidak ada beda antara mandi janabah dengan mandi hariannya. Tidak perduli dengan rukun dan sunnah-sunnahnya.
Jadi lewat pembinaan ini bisa menjembatani supaya masyarakat tidak “belepotan” dalam melaksanakan ibadah hariannya. Juga supaya terjauh dari bid’ah. Karena orang yang melakukan bid’ah lebih susah untuk di ingatkan daripada orang yang melaksanakan dosa besar lainnya. Karena menurut orang yang melaksanan bid’ah apa yang mereka lakukan adalah sunnah nabi yang harus dilestarikan.
c. Pembinaan akhlak
Masjid juga dapat digunakan sebagai lahan pembinaan akhlak masyarakat. Akhlak antara yang muda dengan orang yang lebih tua. Akhlak seorang anak dengan orang tuanya. Dan lain-lain.
Kalau boleh dikatakan dengan jujur, akhlak hari ini terkhusus remajanya sudah banyak yang bobrok. Betapa tidak, pergaulan di antara muda mudi sudah tidak ada lagi hijab di antara mereka. Menggunakan pakaina ketat sudah menjadi pemandangan jama’. Sampai hal keperawanan pun sudah bukan barang istimewa lagi di kalangan mereka. Banyak yang merelakan keperawanannya kepada orang yang dicintainya mesikipun tidak ada jaminan apakah mereka akan menikahinya atau tidak.
Pemandangan anak yang durhaka kepada orang tua pun sudah tidah asing lagi. Nampaknya fenomena malin kundang sudah banyak bermunculan lagi hari ini.
Inilah pentinnya pembinaan akhlak di kalangan masyarakat. Supaya dapat menembatkan orang lain sesuai dengan tempatnya. Juga tidak mendahulukan ego pribadi di atas kepentingan bersama. Juga saling memahami antara satu dengan lainnya. Boleh jadi kita bisa memaksa diri kita untuk memahami orang lain. Namun kita tidak bisa memaksa orang lain untuk memahami diri kita dan kepribadian kita.
Inilah pentingnya akhlak. Hingga Rasulullah r diutus pun untuk memperbaiki akhlak manusia. Juga masalah kejujuran. Nampaknya sekarang kejujuran dianggap barang langka. Bahkan orang yang yang jujur kerap dikatakan “culun”. Biarlah orang mencemooh orang yang hendak menjunjung tinggi akhlak Rasulullah r. Karena boleh jadi sekarang mereka mencemooh namun di lain kesempatan mereka akan menangis karena penyesalannya.
4. Sebagai pusat da’wah dan kebudayaan Islam
Masjid merupakan jantung kehidupan umat Islam yang selalu berdenyut untuk menyebarluaskan da’wah islamiyah dan budaya islami. Di Masjid pula direncanakan, diorganisasi, dikaji, dilaksanakan dan dikembangkan da’wah dan kebudayaan Islam yang menyahuti kebutuhan masyarakat. Karena itu Masjid, berperan sebagai sentra aktivitas da’wah dan kebudayaan.
5. Sebagai pusat kaderisasi umat
Sebagai tempat pembinaan jama’ah dan kepemimpinan umat, Masjid memerlukan aktivis yang berjuang menegakkan Islam secara istiqamah dan berkesinambungan. Patah tumbuh hilang berganti. Karena itu pembinaan kader perlu dipersiapkan dan dipusatkan di Masjid sejak mereka masih kecil sampai dewasa. Di antaranya dengan Taman Pendidikan Al Quraan (TPA), Remaja Masjid maupun Ta’mir Masjid beserta kegiatannya.
8 komentar:
Artikel yang bagus, saya setuju kalau tiap masjid ada kegitan seperti itu... semoga para pengurus masjid membacanya, he
SEBAGAI UMAT MUSLIM....KITA KADANG MEMANG TERLALU ANGKUH,PENGAN MASJUD YANG BAGUS DAN MEGAH..TAPI TAK KUASA UNTUK MEMAKMURKANNYA.....THANKS ARTIKELNYA
tapi Masjid t4 Ku sepi...pemudanya ya ampun sedikit bgt
bener banget gan..masjid kalo gak di optimasi bisa sepi neh...masjid yg rame kan tuh enak liatnya...
wah...keren sob
benar...masjid memang harus dioptimalkan
wahh...
kalo pas ane belajar juga gitu.
tapi ada satu lagi
merupakan sarana komunikasi/.^_^
mantep bgt artikel nya
saya beruntung bgt bisa baca nih artikel..
bos, tukeran link ya ? link anda sudah saya masukkan di blog saya.
jangan lupa kunjungi blog saya jg
artikelnya bagus gan.
ijin copas ya ?
barokallu laka....
Posting Komentar