Duhai anak ku, ayah mohon bersabarlah kalian membaca tulisan ayah ini, ayah mengerti bahwa penjelasan ayah kadang seperti menyimpang dan melebar jauh ke tempat lain, bukan maksut ayah bertele-tele dalam menjelaskan sesuatu sehingga membuat kalian lelah, namun satu tujuan ayah agar kalian menyadari bahwa hidup kita yang sebenarnya adalah di akhirat nanti, sedangkan mendapatkan harta yang banyak itu urusan mudah nak, namun terlebih dahulu ayah ingin kalian sanggup menghadapi rayuan harta yang banyak itu untuk kepentingan akhirat kalian,bahkan ayah sudah sampai pada keyakinan bahwa amalan dasar yang paling menentukan nasib seseorang di akhirat (surga/neraka)adalah amalan mengurus harta. ya, surga dan neraka sangat di tentukan oleh urusan harta. maka ayah minta bersabarlah dalam membaca dan memahami tulisan ayah ini, urusn jadi orang kaya itu masalah yang sangat mudah, dan insaalloh akan ayah jelaskan semua dalam buku ini.
Anakku, pernahkah kalian menyaksikan orang-orang yang seumur-umur tinggalnya di gubug yang buruk? biasanya gubug-gubug itu di bangun di sepanjang bantaran sungai di kota-kota. bukankah mereka itu orang-orang yang telah bekerja siang dan malam mengejar rizqi? tetapi kenapa sudah bertahun-tahun mereka bekerja keras siang dan malam, namun nasib baik sepertinya tidak juga mau berpihak kepada mereka ? pernahkah kalian memikirkan hal-hal ini nak? pernahkah juga kalian memperhatikan orang-orang yang gelar sarjana kemudian hidupnya hanya lutang lantung saja? selamanya hanya jadi pengangguran Exekutiv, kemudian kalian dapat melihat sebagaian dari mereka itu akhirnya mau menerimanya kenyataan dan bekerja sebagai tukang ojek, tukang becak, berjualan bakso keliling, ada juga yang menjadi kuli bangunan. bukankah pekerjaan mereka itu sama saja seperti yang di lakukan oleh orang-orang yang tidak pernah makan bangku sekolahan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar