Menjadi Orang tua Yang di cintai

Sepasang kakek dan nenek duduk termenung di rumah kontrakan yang mereka diami. di usia rentannya, mereka berdua masih harus bergelut dengan kesulitan hidup. anak-anak yang mereka asuh dari bayi tak sedikit pun menaruh perhatian. semuanya sibuk dengan urusan masing-masing, meninggalkan mereka menghadapi hari-hari senja, hanya berdua.

Tak hanya mereka yang mengalami perlakuan seperti itu di hari tuanya, panti-panti jumpopun semakin ramai dihuni oleh orang tua-orang tua yang di antarkan anaknya sendiri. di jala-jalan juga semakin banyak orang tua yang menghabiskan usia senjanya di trotoar dan emperan toko.


Kemana anak-anak mereka? Mungkin pertanyaan tersebut yang sering berkelebat di benak kita ketika melihat keadaan mereka. tidakkah anak-anak mereka merawat dan berbuat baik pada orang tua merupakan salah satu perbuatan baik yang di seukai oleh alloh SWT

Dari Abdulloh bin mas'ud dia berkata 'aku pernah bertanya kepada nabi, Apakah yang paling di senangi oleh alloh? Di sebutkan dalam riwayat? 'apakah amalan yang paling baik? Nbi menjawab Sholat pada waktunya Abdulloh bertanya lagi Kemudian apa? Nabi menjawab berbakti kepada kedua orang tua Abdullah bertanya lagi kemudian apa? nabi menjawab berjihat di jalan alloh Abdulloh berkata Rasululloh memberitaukan hal-hal itu.yahng seandainya aku meminta tambahan amalan yang di senangi Alloh tentu ia akan memberikan amalan-amalan yang lebih banyak padaku(riwayat bukhori muslim, adtirmidyu,dan an-nasai).

Meski demikian, kita tak bisa begitu saja menyalahkan anak-anak yangg telah melantarkan orang tuanya. bisa jadi perilaku yang mereka tunjukkan itu merupakanbuah dari proses yang berlangsung selama terus-menerus. Puluhan tahun yang lalu, saat ia mulai tumbuh sebagai manusia dewasa.

Orang tua Penuh Cinta

Anak itu peniru yang paling baik. apa yang di contohkan sang orang tua, selamanya akan menjadi sebuah cermin bagi anak. Bila orang tua terbiasa berbohong pada anak, tentu anak akan mencontoh kebohongan dan gaya berbohong orang tuanya dengan baik. Begitu pula anak telah terbiasa tidak di perdulikan orang tuanya. Ketika anak tersebut dewasa, mencampakkan orang lain tentu menjadi hal yang biasa untuk mereka. Karena itu, Rasululloh dalam berbagai kesempatan memberikan contoh bagaimana memperlakukan anak dengan baikAbu hurairoh berkata, Suatu hari Al-aqra' melihat rasululloh saw mencium cucunya hasan. ia lalu berkata saya memiliki 10 orang anak dan tidak seorang pun dari mereka yang pernah saya cium mendengar ucapannya tersebut rasululloh saw bersabda, sesungguhnya orang yang tidak penyanyang tidak akan di sayangi. riwayat ahmad. dalam hadist ini, rasululloh saw yang mulia menekankan behwa menyayangi adalah sarat mutlaq untuk mendapatkan kasih sayang dari orang lain, termasuk dari anak kita.  

1 komentar:

Perpustakaan Antropologi mengatakan...

aku suka postingan ini sob